Blogger templates

Pages

Selasa, 27 Mei 2014

Variabel Penelitian




I.                   PENDAHULUAN

A.            Latar Belakang
Variabel penelitian pada dasarnya adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya.
Secara teoritis variabel penelitian juga dapat diartikan sebagai suatu atribut atau sifat nilai dari orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.
Variabel ini menjadi sangat penting karena tidak mungkin peneliti melakukan penelitian tanpa adanya variabel. Namun terkadang banyak hal juga yang menyebabkan kita lupa mengenai apa dan seperti apa variabel  serta apa saja jenis variabel dalam penelitian itu. Banyak hal yang menjadi pertanyaan dan itulah sebabnya mengupas dengan benar variabel akan menjadi suatu hal yang sangat penting.
B.            Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang ada di atas, adapun masalah yang dirumuskan penulis dalam makalah ini adalah:
1.      Apakah pengertian variabel penelitian?
2.      Sebutkan  macam-macam variabel penelitian?
3.      Bagaimanakah cara mengidentifikasi, mengklasifikasikan dan  macam-macam hubungan antar variabel?


4.        Apakah definisi dari operasional variabel penelitian?
5.        Bagaimanakah cara menyusun operasional variabel?
A.           Tujuan Penulisan
1.      Untuk mengetahui pengertian variabel penelitian
2.      Untuk mengetahui macam-macam variabel penelitian
3.      Untuk mengetahui cara mengidentifikasi, mengklasifikasikan dan  macam-macam hubungan antar variabel
4.      Untuk mengetahui definisi dari operasional variabel penelitian
5.      Untuk mengetahui cara menyusun operasional variabel











II.      PEMBAHASAN

1.             Variabel Penelitian
A.           Pengertian Variabel Penelitian
Istilah “Variabel” merupakan istilah yang tidak perna ketinggalan dalam setiap jenis penelitian. Variabel bisa diartikan sebagai pengelompokan yang logis dari dua atribut atau lebih. Misalnya variabel jenis kelamin (pria dan wanita), variabel ukuran industri (kecil, menengah, dan besar), jarak angkut (dekat, sedang dan jauh), variabel sumber modal (modal dalam negeri dan modal asing) dan sebagainya.
Pengertian Variabel menurut beberapa ahli :
1.      Menurut Hatch & Farhady (1981) “Variable didefinisikan sebagai Atribut seseorang atau obyek yang mempunyai variasi antara satu orang dengan yang lain atau satu obyek dengan obyek yang lain”.
2.      Menurut Kerlinger (1973)
“Variable adalah konstruk (constructs) atau sifat yang akan dipelajari.  Misalnya: tingkat aspirasi, penghasilan, pendidikan, status social, jenis kelamin, golongan gaji, produktifitas kerja, dll. Variable dapat dikatakan sebagai suatu sifat yang diambil dari suatu nilai yang berbeda (different values). Dengan demikian, variabel itu adalah suatu yang bervariasi”.
3.      Menurut Kidder (198) “Variable adalah suatu kualitas (qualities) dimana peneliti mempelajari dan menarik kesimpulan darinya”
4.      Bhisma Murti (1996) “Variable didefinisikan sebagai fenomena yang mempunyai variasi nilai. Variasi nilai itu bisa diukur secara kualitatif atau kuantitatif. Variasi nilai itu bisa diukur secara kualitatif atau kuantitatif”.
5.      Menurut S. Margono (1997), “variabel di definisikan sebagai konsep yang mempunyai variasi nilai (misalnya variabel model kerja, keuntungan, biaya promosi, volume penjualan, tingkat pendidikan manajer, dan sebagainya)”.
6.      Menurut Direktorat Pendidikan Tinggi Depdikbud menjelaskan bahwa “yang dimaksud fariabel penelitian adalah segala sesuatu yang menjadi obyek pengamatan penelitian”.
7.      Dr. Ahmad Watik Pratiknya (2007) “Variable adalah Konsep yang mempunyai variabilitas. Sedangkan Konsep adalah penggambaran atau abstraksi dari suatu fenomena tertentu. Konsep yang berupa apapun, asal mempunyai ciri yang bervariasi, maka dapat disebut sebagai variable. Dengan demikian, variable dapat diartikan sebagai segala sesuatu yang bervariasi”.
Jadi, variabel adalah suatu sebutan yang dapat diberi nilai angka (kuantitatif) atau nilai mutu (kualitatif). Variabel merupakan suatu istilah yag berasal dari kata vary dan able yang berarti “berubah” dan “dapat”. Jadi kata variabel berarti dapat berubah. Oleh sebab itu setiap variabel dapat diberi nilai, dan nilai itu berubah-ubah. Nilai itu berupa nilai kuntitatif maupun kualitatif. Ukuran kuantitatif maupun kualitatif suatu variabel adalah jumlah dan derajat atributnya.
B.            Macam-macam variabel penelitian
Macam-macam variabel dibedakan menjadi dua yaitu variabel menurut pungsinya dan variabel menurut datanya
1)      Menurut fungsinya variabel dapat dibedakan:
a)      Variabel tergantung (Dependent Variabel)
Yaitu kondisi atau karakteristik yang berubah atau muncul ketika penelitian mengintroduksi, pengubah atau mengganti variabel bebas.
Menurut fungsinya variabel ini dipengaruhi oleh variabel lain karenanya juga sering disebut variabel yang sering disebut variabel yang dipengaruhi atau variabel terpengaruhi.
b)      Variabel bebas ( independent Variabel)
Adalah kondisi-kondisi atau karakteristik-karakteristik yang oleh peneliti dimanipulasi dalam rangka untuk menerangkan hubungannya dengan fenomena yang diobservasi.
Karena fungsi fariabel ini sering disebut variabel pengaruh sebab berfungsi mempengaruhi variabel lain, jadi secara bebas berpengaruh terhadap variabel lain.
c)      Variabel Intervening
Yaitu variabel yang berfungsi menghubungkan variabel satu dengan variabel ain. Hubunganitu dapat menyangkut sebab akibat atau hubungan pengaruh dan terpengaruh.
d)     Variabel Moderator
Dalam mengidntifikasi variabel moderator di maksud adalah variabel yang karena fungsinya ikut mempengaruhi variabel tergantung serta memperjelas hubungan bebas ia juga ikut berpengaruh terhadap variabel terganutung
e)      Variabel Kendali
Ialah yang membatasi (sebagian kendali) atau newarnai variabel moderator. Variabel ini bernfungsi sebagai control terhadap variabel lain terutama berkaitan dengan variabel moderator dan bebas juga ikut berpengaruh terhadap variabel terganutng.
f)       Variabel Rambang
Yaitu variabel yang fungsinya dapat diabaikan atau pengaruhnya hamper tidak diperhatikan terhaap variabel bebas maupun tergantung.
Contoh dari judul penelitian:
Studi Komparatif Prestasi Belajar IPA yang pengajarannya menggunakan metode demonstrasi dan yang menggunakan metode ceramah antara siswa kelas II SMP Solo tahun 2000 Maka dapat diindetifikasi:
1)      Variabel tergantungnya adalah prestasi belajar IPA
2)      Variabel bebasnya adalah metode demonstrasi dan ceramah
3)      Variabel moderatornya adalah siswa putra-putri
4)      Variabel kendalinya adalah kelas II SMP X
2)      Menurut datanya variabel dapat dibedakan berdasarkan data yang diharapkan terkumpul : karena itu dapat dibedakan:
a)      Data nominal berkait dengan variabel nominal
Data nominal yaitu variabel yang bersifat deskrit dan saling pisah antara kategori satu dengan yang lain. Misalnya: jenis kelamin, jenis pekerjaan, status perkawinan dan sebagainya.
b)      Data ordinal berkait dengan variabel ordinal
Variabel ordinal yaitu variabel yang disusun berdasarkan tingkat berurutan, jadi merupakan rangking yang berurutan, mislanya: data lomba ditentukan juara ke satu, ke dua, ke tiga
c)      Data interval berjkait dengan variabel interval
Variabel interval, adalah variabel yang dihasilkan dari pengukuran di mana dalam pengukuran tersebut diasumsikan tenpat satuan pengukuran yang sama.
d)     Data rasio berkait dengan variabel rasio
Varibel rasio, adalah variabel yang dalam kuantifikasinya mempunyai hak nol mutlak
C.           Identifikasi, Klasifikasi, Serta Macam-macam Hubungan Antar Variabel
a.              Mengidentifikasi Variabel
Istilah variabel” telah banyak dikemukakan dan bermacam-macam arti istilahnya Dalam tulisan ini variabel diartikan oleh pengamatan penelitian. Sering pula dinyatakan “variabel penelitian”itu sebagai faktor-faktor yang berperanan dalam peristiwa dan gejala-gejalan yang akan diteliti.apa yang merupakan variabel dalam suatu penelitian ditentukan oleh landasan teoritisnya, kemudian ditegaskan oleh hipotesis penelitiannya. Oleh karena itu bila landasan teoritisnya berbeda , variabel-variabel penelitiannyapun berbeda. Jumlah variabel yang dijadikan obyek pengamatan akan ditentukan oleh sofistikasi (orang yang pintar dan berpengalaman dalam hal-hal duniawi), rancangan penelitiannya.

b.      Mengklasifikasi variabel
Berkaitan dengan proses kuantifikasi, maka data biasa digolongkan menjadi 4 jenis, yaitu :
1)      Data Nominal
2)      Data Ordinal
3)      Data Interval dan
4)      Data Rasio.
Begitu pula tentang variabel, bila dilihat dari segi ini biasa dibedakan dengan cara yang sama, yaitu :
1)      Variabel Nominal, yaitu variabel yang ditetapkan berdasar atas proses penggolongan ; variabel ini bersifat deskrit dan pilah (mutually exclusive) antara kategori yang satu dengan kategori yang lain.
2)      Variabel Ordinal, yaitu variabel yang disusun berdasarkan atas jenjang dalam atribut tertentu. Jenjang tertinggi biasa diberi angka 1, jenjang di bawahnya diberi angka 2, lalu di bawahnya lagi diberi angka 3, dan di bawahnya lagi diberi angka 4, dan seterusnya.
3)      Variabel Interval, yaitu variabel yang dihasilkan dari pegukuran, yang di dalam pengukuran itu diasumsikan terdapat satu (unit) pengukuran yang sama.
4)      Variabel Rasio, adalah variabel yang dalam kuantifikasi mempunyai nol mutlak. Di dala penelitian, terlebih-lebih dalam penelitian di bidang ilmu-ilmu sosial, orang jarang menggunakan variabel rasio. (Metodologi Penelitian, Buku I b, 1982/1983, hal. 40).

c.       Macam-Macam Hubungan antar Variabel
Sesungguhnya yang dikemukakan di dalam inti penelitian ilmiah adalah mencari  hubungan antara berbagai variabel.  Hubungan yang paling dasar adalah hubungan antara dua variabel bebas  dan variabel terikat ( Independent variabel dengan dengan dependent variabel).
1)       Hubungan Simetris
Variabel-variabel dikatakan mempunyai hubungan simetris apabila variabel yang satu tidak disebabkan atau dipengaruhi oleh variabel lainnya. Terdapat 4 kelompok hubungan simetris :
a)      Kedua variabel merupakan indikator sebuah konsep yang sama.
b)      Kedua variabel merupakan akibat daru suatu faktor yang sama.
c)      Kedua variabel saling berkaitan secara fungsional, dimana yang satu berada yang lainnya pun pasti disana.
d)     Hubungan yang bersifat kebetulan semata-mata.

2)       Hubungan Timbal Balik
Hubungan timbal balik adalah hubungan di mana suatu variabel dapat menjadi sebab dan akibat dari variabel lainnya. Perlu diketahui bahwa hubungan timbal balik bukanlah hubungan, dimana tidak dapat ditentukan  variabel yang menjadi sebab dan variabel  yang menjadi akibat.
3)      Hubungan Asimetris (tidak simetri)
Satu variabel atau lebih mempengaruhi variabel yang lainnya. Ada enam tipe hubungan tidak simetris, yakni :
a)      Hubungan antara stimulus dan respons. Hubungan yang demikian itulah merupakan salah satu hubungan kausal yang lazim dipergunakan oleh para ahli.
b)      Hubungan antara disposisi dan respons. Disposisi adalah kecenderungan untuk menunjukkkan respons tertentu dalam situasi tertentu. Bila “Stimulus” datangnya pengaruh dari luar dirinya, sedangkan “Disposisi” berada dalam diri seseorang.
c)      Hubungan antara diri indiviidu dan disposisi atau tingkah laku. Artinya ciri di  sini adalah sifat individu yag relatif tidak berubah dan tidak dipengaruhi lingkungan.
d)     Hubungan antara prekondisi yang perlu dengan akibat tertentu.
e)      Hubungan Imanen antara dua variabel.
f)       Hubungan antara tujuan (ends) dan cara (means)
4)      Pengukuran Variabel
Pengukuran adalah penting bagi setiap penelitian, karena dengan pengukuran itu penelitian dapat menghubungkan konsep yang abstrak dengan realitas.
Untuk dapat melakukan pengukuran, maka seseorang peneliti harus memikirkan bagaimana ukuran yang paling tepat untuk suatu konsep. Ukuran yang tepat akan memberikan kepada penelii untuk merumuskan lebih tepat dan lebih cermat konsep penelitiannya. Proses pengukuran mengandung 4 kegiatan pokok sebagai berikut :
a)      Menentukan indikator untuk dimensi – dimensi variabel penelitian.
b)      Menentukan ukuran masing-masing dimensi. Ukuran ini dapat berupa item (pertanyaan) yang relevan dengan dimensinya.
c)      Menentukan ukuran yang akan digunakan dalam pengukuran, Apakah tingkat ukuran nominal, ordinal interval atau ratio dan
d)     Menguji tingkat validitas dan reliabilitas sebagai kriteria alat pengukuran yang baik.. Alat pengukur yang baik, apabila alat pengukur itu dapat mengungkapkan realita itu dengan tepat. Oleh karena itu dalam pengukuran gejala yang demikian itu yang dianut adalah berdasarkan indikator-indikator konsep tersebut. Jadi kalau akan mengukur intelegensi harus mencari apa yang menjadi indikator perbuatan yang intelegen tersebut.
5)             Variabel Antara
Salah satu asumsi dasar di dalam ilmu pengetahuan adalah, bahwa gejala sesuatu harus ada sebab-musahabnya dan tidak begitu saja terjadi dengan sendirinya. Setiap fenomena dipengaruhi oleh serangkaian sebab-musahab. Oleh karena itu setiap kali kita menentukan sebab dari suatu fenomena, selalu akan timbul pertanyaan, apakah sebab yang lainnya? Apakah sebab yang pertama berpengaruh langsung pada fenomena tersebut, ataukah tidak langsung dan melalui sebab yang lainnya? Pertanyaan yang terakhir ini mengantar kita ke suatu faktor penguji yang penting yaitu “Variabel antara”.
Untuk mengatur rangkaian sebab-musabab suatu fenomena, tentu saja lewat pengamatan serta akan sehatlah disamping teori-teori yang menjadi pedoman. Namun di dalam rangkaian sebab akibat itu, suatu variabel akan disebut “Variabel antara” apabila, dengan masuknya variabel tersebut, hubungan statistika yang mulai nampak antara dua variabel menjadi lemah atau bahkan lenyap. Hal ini disebabkan karena hubungan semula nampak antara kedua variabel pokok bukanlah suatu hubungan yang langsung tetapi melalui varibel yang lain.
6)             Variabel Antesenden
Variabel Antesenden mempunyai kesamaan dengan variabel antara, yakni merupakan hasil yang lebih mendalam dari penelusuran hubungan kausan antara variabel. Perbedaannya, “Variabel antara ” menyusup diantara variabel pok, sedangkan variabel Antesenden mendahului variabel pengaruh
https://navelmangelep.files.wordpress.com/2011/12/variabel-2.jpg?w=389&h=196
Sebenarnya realita antara dua variabel sebenarnya merupakan penggalan dari sebuah jalinan sebab akibat yang cukup panjang. Oleh karena itu setiap usaha untuk mencari jalinan yang lebih jauh, seperti halnya dengan variabel antesenden – akan memperkaya pengertian kita tentang fenomena yang sedang diteliti.
Untuk dapat diterima sebagai variabel antesenden syarat-syaratnya sebagai berikut :
  1. Ketika variabel harus saling berhubungan : variabel antesenden dan variabel pengaruh, variebel antesenden dan variabel terpengaruh, variabel pengaruh dan variabel terpengaruh.
  2. Apabila variabel antesenden dikontrol, hubungan antara variabel pengaruh dan variabel terpengaruh tidak lengkap. Dengan kata lain : variabel antesenden tidak mempengaruhi hubungan antara kedua variabel pokok.
  3. Apabila pengaruh dikontrol, hubungan antara variabel antesenden dan variabel terpengaruh harus lengkap. (Drs.Colid Narbuko,Drs.H Abu Achmadi.2004.Metode Penelitian. Jakarta: Bumi Aksara Hal.131-134)

2.             Definisi Operasional Variabel Penelitian
A.           Pengertian Definisi Operasional Penelitian
Definisi operasional variabel merupakan proses mengubah kata yang digunakan dalam definisi nominal. Contoh judul penelitian; “pengaruh media flash dalam peningkatan hasil belajar IPA di kelas IX,” maka variabelnya adalah media flash dan hasil belajar. Dan sekaligus menjadi definisi nominal. Definisi operasionalnya bisa berupa penjelasan dari sisi makna atau mengungkapkan skla pengukuran untuk masing-masing variable.
Definisi operasional tidak boleh mempunyai makna yang berbeda dengan definisi nominal. Oleh karena itu sebelum menyusun defenisi operasional, peneliti harus membuat definisi nominal terlebih dahulu atau mentukan variabel penelitiannya. Definisi nominal dari variabel penelitian seharusnya secara eksplisit telah dinyatakan dalam kerangka pemikiran. Definisi nominal dapat diangkat dari berbagai pendapat para akhli yang memang banyak membicarakan, menulis tentang variabel yang ditelitinya. Kalau variabelnya adalah “media flash, maka peneliti harus mempelajari konsep media flash yang dituangkan dalam definisi operasional.
Definisi operasional adalah definisi yang didasarkan atas sifat-sifat variabel yang diamati. Definisi operasional mencakup hal-hal penting dalam penelitian yang memerlukan penjelasan. Definisi operasional bersifat spesifik, rinci, tegas dan pasti yang menggambarkan karakteristik variabel-variabel penelitian dan hal-hal yang dianggap penting. Definisi operasional tidak sama dengan tinjauan teoritis. Definisi operasional hanya berlaku pada area penelitian yang sedang dilakukan, sedangkan definisi teoritis diambil dari buku-buku literatur dan berlaku umum yang terkait.
B.            Cara menyusun definisi operasional variabel
Adapun cara menyusun definisi operasional variabel yaitu:
1.      Yang menekankan kegiatannya (operasion), apa yang perlu dilakukan
Contohnya:
Frustasi adalah keadaan yang timbul sebagai akibat tercegahnya pencapaiaan hal sangat diinginkan yang sudah hampir tercapai. Lapar adalah keadaan dalam individu yang timbul setelah dia tidak makan selama 24 jam. Definisi a ini adalah yang menekankan operasi atau manipulasi apa yang harus dilakukan untuk menghasilkan keadaan atau hal yang didefinisikan, terutama barguna untuk mendefinisikan “variabel bebas”.
2.      Yang menekankan bagaimana kegiatan (operasion) itu dilakukan
Contohnya:
Orang cerdas adalah orang yang tinggi kemanpuannya dalam memecahkan masalah, tinggi kemampuannya dalam menggunakan bahasa dan bilangan
Dosen yang otoriter adalah dosen yang menuntun mahasiswanya melakukan hal yang dapat seperti yang digariskannya, suka memberi komando dan mengutamakan hubungan formal dengan mahasiswanya.
3.      Yang menekankan sifat-sifat statis hal yang didefinisikan.
Contohnya:
Mahasiswa yang cerdas yaitu mahasiswa yang mempunyai ingatan yang baik, mempunyai perbendaharaan kata yang baik, mempunyai perbendaharaan kata yang luas, mempunyai kemampuan berpikir baik, mempunyai kemmpuan berhitung baik.










III. KESIMPULAN
A.       Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan pada bab II, dapat ditarik kesimpulan bahwa:
1.             Variabel penelitian meliputi faktor-faktor yang berperanan dalam peristiwa atau gejala yang akan diteliti,
2.             Macam-macam variabel penelitian terbagi atas 2 yaitu menurut fungsinya dan menurut datanya
3.             Mengklasifikasi variabel
4.             Berkaitan dengan proses kuantifikasi, maka data biasa digolongkan menjadi 4 jenis, yaitu :
a.       Data Nominal
b.      Data Ordinal
c.       Data Interval dan
d.      Data Rasio.
5.             Macam-macam hubungan antar variabel yaitu:
b.        Hubungan Simetris
c.         Hubungan Timbal Balik
d.        Hubungan Asimetris (tidak simetri)
e.         Pengukuran Variabel
f.           Variabel Antara
g.        Variabel Antesenden
6.             Definisi operasional variabel merupakan proses mengubah kata yang digunakan dalam definisi nominal.
7.             Cara menyusun definisi operasional variabel
a.       Yang menekankan kegiatannya (operasion), apa yang perlu dilakukan
b.      Yang menekankan bagaimana kegiatan (operasion) itu dilakukan
c.       Yang menekankan sifat-sifat statis hal yang didefinisikan.

B.            SARAN
Dengan makalah ini pembaca diharapkan dapat lebih mengerti tentang Variabel Penelitian dan Oferasional variabel penelitian, didalam penyusunan profosal penelitian










DAFTAR PUSTAKA
Arikunto Suharsimi. 1997. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: PT RINEKA CIPTA.
Muslihin. 2013. Memahami Defenisi Operasional dalam Penelitian. (http://mushlihin.com/2013/11/penelitian/memahami-definisi-operasional-dalam-penelitian.php) Diakses 18 April 2014.
Narbuko Cholid, & Achmadi Abu. 2010. Metodologi Penelitian. Jakarta: PT Bumi Aksara.
Rahayu. 2013. Makalah Metodologi Penelitian Variabel. (http://catatanenyrahayu.blogspot.com/2013/03/makalah-metodologi-penelitian-variabel.html). Diakses 18 April 2014.
Zuriah Nurul. 2005. Metodologi Penelitian Sosial dan Pendidikan. Malang: PT Bumi Aksara.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar